Lebih Dekat dengan Jefridin, Aktivis, Birokrat, & Koordinator Pembangunan Kota Batam
𝑆𝑎𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑖 𝑑𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑜𝑛𝑒𝑠𝑖𝑎 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑚𝑎𝑛𝑡𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛, 𝑠𝑒𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖 𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑖, 𝑤𝑎𝑙𝑖 𝑘𝑜𝑡𝑎 𝑏𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝐷𝑃𝑅. 𝐷𝑖 𝐾𝑜𝑡𝑎 𝐵𝑎𝑡𝑎𝑚 𝑎𝑑𝑎 𝐻 𝐽𝑒𝑓𝑟𝑖𝑑𝑖𝑛, 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑠 𝑘𝑎𝑚𝑝𝑢𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑖𝑛𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑏𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝑆𝑒𝑘𝑟𝑒𝑡𝑎𝑟𝑖𝑠 𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝐾𝑜𝑡𝑎 𝐵𝑎𝑡𝑎𝑚.
BATAM, tintahukum.com |
"MAAF BRO, dari pukul 07.00 sampai saat ini (pukul 11.00) masih mendampingi Komisi VIII DPR RI yang berkunjung ke Batam," demikian pesan pendek Jefridin, saat KataBatam ingin melakukan wawancara, Kamis (11/5/2023).
Sebagai pimpinan eksekutif tertinggi dalam menjalankan peran strategis pemerintahan daerah, Jefridin selain membawahi Sekretariat Daerah hingga Organisasi Perangkat Daerah, juga punya fungsi strategis juga yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Maka jangan heran jika jadwalnya teramat padat. Dari pagi hingga petang, bahkan hari Minggu pun tetap aktif. Tak hanya urusan internal, seperti rapat dan koordinasi, juga utusan eksternal.
Tak hanya sibuk di seputaran jantung kota Batam, juga hingga ke hinterland. Bahkan sampai menembus batas kota, hingga provinsi.
Tertib pada kinerja dan waktu, membuat Jefridin sering dipercaya Wali Kota Batam H Muhammad Rudi (HMR) untuk mewakilinya, jika ada beberapa pertemuan penting yang tak bisa dihadiri. Maklumlah, selain wali kota, HMR juga Kepala Badan Pengusahaan Batam.
Untungnya, pria berdarah Bugis ini dulu adalah seorang aktivis kampus. Pengalaman ini ia dapat semasa kuliah di Universitas Islam Riau (UIR).
Sehingga terbiasa dengan aktivitas padat dan penuh tekanan sekalipun. Namun tetap bisa dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
Jadi jangan heran jika suami Hj Hariyanti Jefridin ini, selalu punya chemistry dengan anak-anak muda, terlebih mahasiswa, sebagai agen perubahan tersebut.
Kini Jefridin memang sudah tak di kampus lagi, tapi bukan berarti jiwa aktivisnya mati. Tentunya aktivis yang dimaksud kali ini memiliki konteks yang luas.
Meminjam istilah Syaf Lessy, selaku direktur eksekutif dari Lingkar Demokrasi Institute, bahwa dari segi bahasa atau semantik, aktivis adalah orang atau sekelompok yang menggerakkan sebuah organisasi atau kegiatan.
Sementara itu dari pengertian lain, dia menambahkan bahwa aktivis berarti orang atau sekelompok yang mampu menggerakkan massa atau banyak orang.
Intinya, aktivis adalah kemampuan untuk peka terhadap realitas yang terjadi pada masyarakat serta menguatkan niat dan tujuan.
𝗣𝗲𝗸𝗮 𝘁𝗲𝗿𝗵𝗮𝗱𝗮𝗽 𝗠𝗮𝘀𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗦𝗼𝘀𝗶𝗮𝗹
Merujuk kepada pengertian semantik itulah, maka gelar aktivis bisa disematkan kepada siapa saja. Aktivis bisa berarti mahasiswa, pejabat, partai politik, civil society dan lainnya.
Selama seseorang tersebut memiliki kepekaan sosial terhadap realitas kehidupan, maka bisa disebut aktivis.
Seperti Jefridin ini, sebagai pejabat dan bagian masyarakat, ia sangat peduli kepada fakta-fakta sosial. Misalnya, isu diskriminasi, rasisme, ketimpangan hukum, kesejahteraan dan sebagainya.
Apalagi selama menjadi birokrat dia aktif dalam dunia kepanduan di mana programnya selalu peduli kepada kemanusiaan, hingga akhirnya pada Desember 2022 lalu, ia diangkat sebagai Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Batam.
Maka jangan aneh jika melihat Jefridin turun ke lapangan membereskan sampah berserakan di jalan, atau terjun membantu banyak dhuafa yang membutuhkan bantuan. Tak peduli hujan atau panas, jika itu untuk kemanusiaan, Jefridin akan selalu hadir.
Contoh lain, saat Jefridin Mewakili Wali Kota Batam H Muhammad Rudi (HMR), menghadiri Penutupan Expo 2023 Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Kepulauan Riau, di Lapangan Welcome to Batam, Minggu (2/4/2023).
Di sela momen tersebut, tiba-tiba langkahnya dihentikan oleh beberapa anak muda. Mereka adalah para mahasiswa aktivis dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kepri, serta Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU).
Tentu saja Jefridin menyambut baik pertemuan ini. Bahkan ia mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan para penerus pembangunan Kota Batam ini.
Atas dasar kemampuan jiwa aktivis Jefridin tersebut, maka peran orang-orang semacam ini menjadi sangat penting dalam menangani isu-isu di masyarakat.
Batam perlu peran birokrat yang juga aktivis untuk menggerakkan masyarakat dan pemerintah dalam menciptakan perubahan positif pada konteks bernegara. Peran-peran tersebut dapat difungsikan, salah satunya melalui aksi “turun lapangan.”
Dengan kemampuannya, Jefridin mampu menumbuhkan kepekaan dan menerjemahkan persoalan sosial yang terjadi di Kota Batam.
𝗣𝗲𝗴𝗮𝗻𝗴 𝗕𝗲𝗿𝗮𝗴𝗮𝗺 𝗝𝗮𝗯𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗦𝘁𝗿𝗮𝘁𝗲𝗴𝗶𝘀
Jefridin berkarier sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Batam benar-benar dari nol. Mulanya ia ditugaskan sebagai guru SMP Negeri 1 Batam, Belakangpadang.
Selama lima tahun Jefridin bolak balik mengajar pulau Penawar Rindu tersebut, dari rumahnya yang sederhana di Tanjunguma. Sebelum ia pindah ke Tiban I hingga saat ini.
Karirnya di pemerintahan pun moncer. Sejumlah jabatan strategis pernah didudukinya. Seperti Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Batam yang kini berubah menjadi Badan Pendapatan Daerah Kota Batam.
Karena itulah wajar jika Jefridin memiliki kemampuan untuk membangun birokrasi dari pengalaman yang didapatkan.
Tak hanya itu, Jefridin pun dikenal penggagas dan fasilitator sejumlah pembangunan di Kota Batam.
"Sebenarnya semua kebijakan Wali Kota Batam (Pemko Batam) merupakan hasil pemikiran kolektif yang dikoordinasikan oleh Sekda, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya," jelasnya merendah.
Apa saja tugas Sekretaris Daerah? Di antaranya penetapan rencana kerja; pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah; pengoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah.
Selanjutnya melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah; dan pelayanan administratif dan pembinaan Aparatur Sipil Negara pada Perangkat Daerah.
"Jadi sekali lagi, saya hanya melaksanakan arahan Wali Kota Batam sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya," ulangnya.
𝗗𝗶𝗴𝗮𝗱𝗮𝗻𝗴-𝗴𝗮𝗱𝗮𝗻𝗴 𝗪𝗮𝗿𝘁𝗮𝘄𝗮𝗻 𝗠𝗮𝗷𝘂 𝗱𝗶 𝟮𝟬𝟮𝟰
Dengan keahliannya yang unik ini, yakni sebagai birokrat, aktivis dan koordinator pembangunan, maka di tahun politik ini kiprah Jefridin menarik perhatian wartawan-wartawan muda yang haus akan kemajuan.
Menurut mereka, Kota Batam yang sudah maju dan bagus di era Wali Kota Batam H Muhammad Rudi (HMR), harus memiliki pelanjut yang, kalau tak bisa lebih baik, minimal seimbang.
Melihat rekam jejak beberapa tokoh di Batam selama ini, pilihan mereka terpaut ke sosok Jefridin.
Alasannya sederhana saja, pengalaman Jefridin selama hampir 10 tahun menjabat Sekretaris Daerah Kota Batam, dinilai sangat layak untuk memimpin Kota Batam.
Namanya juga wartawan, mereka pun tak segan menanyakan hal tersebut kepada sekda yang suka gowes ini, usai membuka Persiapan Pemberangkatan Jemaah Haji di Hotel PIH Batam, Rabu 10 Mei 2023.
"Masyarakat ingin ada sosok pelanjut pembangunan Pak HMR yang berintegritas. Apa bapak bersedia?" kejar wartawan.
Jefridin menjawab, jika memang didukung masyarakat, maka ia siap mundur sebagai ASN. Bahkan pensiun dini.
“Dari segi umur dan masa mengabdi sebagai ASN, memang saya sudah memenuhi kriteria. Umur saya sudah 55 tahun, saya sudah mengabdi sekitar 30 tahun,” kata Jefridin menjawab pertanyaan door stop wartawan.
Namun semua ini terpulang lagi kepada masyarakat Kota Batam. “Sekali lagi saya katakan, bila saya direstui dan mendapatkan perahu untuk ke sana, saya siap,” kata dia. (Nursalim Turatea)