INSPIRASI PAGI: Ada yang Cepu ya...
Batam, tintahukum.com | DI MEDIA sosial, tentunya kita akan familiar dengan istilah "cepu". Istilah ini biasanya disebutkan jika ada seseorang yang suka mengadukan satu kejadian kepada pihak tertentu.
Aduan mungkin tidak berbahaya, tapi memiliki akar yang jahat. Karena itu, orang yang disebut "cepu", dipandang buruk oleh netizen. Mereka juga dianggap sebagai pengkhianat, tukang tusuk, dan konotasi negatif lainnya.
Mengapa ada orang punya sifat cepu? Yang lebih tepat menjawabnya adalah dengan pendekatan psikologi anak dan parenting. Sebab, sikap semacam ini identik dengan sikap kekanak-kanakan.
dr. Listug-Lunde, psikolog di A.I. duPont Hospital for Children menjelaskan, biasanya anak mengadu karena ingin mencari perhatian. Mereka ingin "dilihat" oleh orang tua, jika merasa dilupakan atau ditinggalkan.
Ada juga karena ingin balas dendam. Ia menganggap, mengadu adalah cara terbaik agar orang yang telah memperlakukan buruk dirinya, menderita.
Namun ada juga kasus beberapa anak suka mengadu karena mereka ingin atau merasa berkuasa. Biasanya terjadi pada yang memiliki peran besar di antara teman sebayanya. Dengan mengadu, mereka ingin teman-temannya menjadi tunduk kepadanya.
Meski tak semua sikap cepu itu buruk, tapi bagi orang dewasa, akan lebih terhormat jika dalam pertemanan tak melakukan hal semacam ini. Bicarakan dulu baik-baik, man to man! Sebab, adakalanya dalam menilai benar dan salah itu kita sangat subjektif.
Mending introspeksi dulu, tak payah langsung playing victim. Malu sama anak-anak.
Bagaimana menurut Anda? (Nursalim Turatea)
_____
MASA KANAK: Anak-anak ini riang menyambut Wali Kota Batam/Kepala Badan Pengusahaan Batam H Muhammad Rudi (HMR), bersama Wakil Gubernur Kepulauan Riau Hj Marlin Agustina. Masa anak-anak adalah saat terbaik membentuk karakter. Ajari mereka bertanggung jawab, sehingga besar nanti akan jadi pribadi berwibawa. Dan tak gampang cepu.
Nursalim
