Pelatihan Dan Workshop Mitigasi Bencana BPBDPELATIHAN & Provinsi Kepri
Oleh Dr. H. Abdul Basir Amin, S.Ag.,M.Pd
Indonesia memiliki risiko bencana yang tinggi sebagai konsekuensi letak negara ini dari sisi geologis dan geografis. Secara geologis, Indonesia berada pada pertemuan empat lempeng utama yaitu Eurasia, Indo Australia, Filipina, dan Pasifik yang menjadikan Indonesia rawan bencana gempabumi, tsunami, dan letusan gunung api. Di sisi lain, kondisi geografis Indonesia yang berada di daerah tropis dan pada pertemuan dua samudera dan dua benua membuat wilayah ini rawan akan bencana banjir, tanah longsor, banjir bandang, cuaca ekstrim, gelombang ekstrim dan abrasi, dan kekeringan yang juga dapat memicu kebakaran hutan dan lahan.
Berdasarkan perhitungan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) 2022, Provinsi Kepulauan Riau dengan nilai indeks 110.93 (sedang). Ancaman bencana tanah longsor, kekeringan, cuaca ekstrim, gelombang ekstrim dan abrasi, serta kebakaran hutan dan lahan menjadi hal yang mungkin terjadi di wilayah Kepulauan Riau. Sepanjang tahun 2022, Data Informasi Bencana Indonesia (DIBI), tercatat 3 jenis bencana yang dominan terjadi di Kepulauan Riau yaitu kebakaran hutan dan lahan, puting beliung , dan banjir. Hal ini terkonfirmasi pada kejadian bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Bintan Timur pada tanggal 2 Agustus 2022 yang berdampak pada 476 unit rumah dan 351 korban terdampak banjir dan tanah longsor. Peristiwa bencana longsor yang terjadi pada awal Maret 2023 di Pulau Serasan, Natuna Kepulauan Riau yang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia, 47 orang hilang dan sebanyak 7 orang luka berat harus menjadi pembelajaran seluruh unsur yang terlibat dalam mengimplementasikan pengelolaan dari konsep pengurangan risiko bencana sebagai dasar perumusan dan perencanaan penanganan bencana.
Maksud Kegiatan di laksanakan yang di kemas dengan bentuk Workshop dengan Thema : “Kolaborasi Pentahelix Penanggulangan Bencana Kepulauan Riau” sebagai Upaya BPBD Provinsi Kepulauan Riau melalui Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan adalah :
Mengimplementasi Pengurangan Risiko Bencana sebagai investasi Masa Depan
Membangun Perspektif Lintas Sektor Dalam Penanggulangan Bencana
Mewujudkan Kolaboratif Program Penanggulangan Bencana di Kepulauan Riau
Tujuan dari pelaksanaan Kegiatan Perlatihan & workshop ini adalah untuk mengimplementasikan pengurangan risiko bencana dalam membangun kesiapsiagaan masyarakat menghadapi ancaman bencana, melalui program atau kegiatan yang berkaitan dengan pengurangan kerentanan atau peningkatan kapasitas lintas sector secara khusus di Provinsi Kepulauan Riau.
Perlatihan & Workshop dengan tema Kolaborasi Pentahelix Penanggulangan Bencana Kepulauan Riau, diikuti oleh unsur yang terkait penanggulangan bencana di Provinsi Kepulauan Riau sebanyak 25 peserta yang terdiri dari panitia BPBD Kepri dan peserta yang di Undang yaitu : BPBD Kabupaten/Kota diwilayah Provinsi Kepulauan Riau,Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Riau, Dinas PUPR Provinsi Kepulauan Riau, Dinas Kebudayaan & Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, Bappeda Provinsi Kepulauan Riau,BPSDM Provinsi Kepulauan, BMKG Regional Kepulauan Riau,Biro Hukum & Pemerintah Pemko Batam,Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Palang Merah Indonesia (PMI) Kepri,Universitas Raja Ali Haji Kepri, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kepri,Relawan Indonesia Provinsi Kepulauan Riau dan Pelaksanaan kegiatan tersebut di laksanakan selama 2 hari di hotel Aston Tanjungpinang Kepulauan Riau. Dengan menghadirkan nara Sumber dari Pusdiklat BNPB Jakarta. Dan pelaksanaan kegiatan berjalan dengan sukses dan juga telah tampak dari wajah para peserta pelatihan dan Workshop dengan semangat mengikuti Kegiatan tersebut dengan harapan para peserta di harapkan dengan ilmu yang di dapat dapat di terapkan serta di sampaikan pada Masyarakat di mana beliau berada.
Nursalim