Kota Bogor (10/12) - Menyambut peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) yang juga menjelang Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, Aktivis yang Juga Rohaniawan berdarah Betawi , Ev. Kefas Hervin Devanand,S.Th. mengimbau agar masyarakat untuk lebih cerdas memilih calon wakil rakyat alias Caleg pada pemilu 2024 ini, jangan sampai termakan oleh janji-janji semata atau karena di iming - imingi diberikan sesuatu oleh seorang caleg, harusnya lebih melihat sosok Caleg yang benar-benar mau berjuang dan menjadi Jembatan Aspirasi bagi Masyarakat
"Kebetulan momentumnya pas, Harkodia dimasa Kampanye Pemilu 2024 ini . Saya hanya ingin menyampaikan dan menghimbau agar masyarakat harus lebih cerdas memilih, jangan terbuai oleh janji-janji mereka. Contoh seperti saya, Caleg tak beruang tapi caleg yang ingin berjuang dengan membawa gagasan dan Ide yang berpihak kepada masyarakat. Pilih yang benar-benar mampu membawa aspirasi rakyat di kursi legislatif ," ungkap Pria yang biasa di kenal dengan Romo Kefas, sembari tersenyum saat dihubungi Media, minggu (10/12/23).
harapan bagi pria yang akrab disapa Romo Kefas tersebut, sebagai Calon Legslatif (Caleg) DPRD Propinsi Jawa Barat Dapil VIII dari Partai Solidaritas Indonesia Nomor 5. Menurutnya, hal lain yang perlu diperhatikan oleh masyarakat adalah rekam jejak calon-calon kontestan Pileg 2024, jangan sampai masyarakat memilih calon yang memiliki sejarah pernah terlibat dalam kasus korupsi.ujar Pria yang pernah mengalami aksi brutal pembegalan ini (red - sabtu,11/03/2023)
Ev. Kefas Hervin Devananda STh menegaskan, pilihan masyarakat sangat menentukan nasib bangsa 5 tahun kedepan. Sehingga, momentum Harkodia jelang Pileg 2024 ini merupakan kesempatan terbaik, bagi seluruh lapisan masyarakat untuk merefleksi diri dalam menentukan pilihannya.
"Masyarakat sudah harus bicara soal tingkat integritas dan lebih melek soal politik tanah air, karena satu suara akan sangat menentukan nasib bangsa khususnya untuk Jawa Barat kedepannya. Bisa dilihat faktanya saat ini, apakah pemberatasan korupsi itu berjalan maksimal? Toh masih banyak pejabat-pejabat negara yang masih mempraktikannya (korupsi, red), contoh saja sering ngaret (telat, red). Itukan masuk tindakan korupsi terhadap waktu," sentil Romo Kefas .
Mengakhiri sesi wawancaranya kepada awak media Ev.Kefas Hervin Devananda.S.Th menambahkan, Harkodia 2024 diharapkan dapat menjadi momentum bersama untuk lebih konsisten dalam hal pemberantasan praktek korupsi di tanah air, sehingga kedepan Indonesia mampu menjadi negara yang punya Budaya Malu apabila melakukan Korupsi serta yang mampu memiliki komitmen terhadap penegakan hukum kasus-kasus korupsi dimana Korupsi adalah Kejahatan Luar Biasa,Pungkas Ev.Kefas Hervin Devananda.S.Th kepada awak media.(Red)