PERHUMAS Muda Jakarta Raya Dukung PR dan Pebisnis Muda Untuk Adaptif Terhadap Teknologi
JAKARTA — Public Relations (PR) memiliki peran yang krusial dalam membangun citra dan keberhasilan sebuah bisnis. Dalam ranah kewirausahaan, PR menjadi pondasi utama perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai, visi, misi, serta tujuan bisnis mereka kepada publik maupun konsumennya.
Hal ini selaras dengan peran PERHUMAS Muda Jakarta Raya dalam menyuarakan sinergi PR dalam mendorong citra positif brand. Melalui kegiatan Bincang PR Vol 5 yang diselenggarakan di LSPR Sudirman Park Jakarta, Sekertaris Umum PERHUMAS Indonesia, Benny Siga Butar-Butar mengatakan, pemuda menjadi garda terdepan untuk menciptakan gebrakan baru di dunia bisnis.
Ketua PERHUMAS Muda Jakarta Raya, Hanief Enriansyah mengatakan, BPR Vol 5 ini menjadi wadah bagi kita generasi muda untuk memaksimalkan peran teknologi dalam menciptakan keberhasilan bisnisnya.
Untuk menjawab peran PR di era digital, CEO & Founder Rakamin Academy, Andika Deni Prasetya mengungkapkan penting bagi PR untuk berpikir kreatif dalam mengemas komunikasi yang strategis.
“Dalam menjalankan sebuah bisnis, peran PR sangat penting menjadi garda terdepan dalam mengkomunikasikan pesan dan kualitas produk yang ada dalam perusahaan,” ungkap Andika dalam talkshow BPR Vol 5 pada Jumat (8/12).
Maka dari itu, lanjutnya, seorang PR perlu menyusun strategi komunikasi yang tepat pada sasarannya.
Menurut Founder & Managing Director Maia Digital Network, Hafizh Zulfikar, langkah untuk memanfaatkan teknologi bisa dilakukan dengan melakukan promosi di media sosial maupun media massa.
“Brand itu diibaratkan sebagai nyawa. Apabila kita menyasar market generasi z, maka penting untuk mengetahui preferensi yang lekat dengan mereka. Kita bisa gunakan platform digital untuk mengetahui tren apa saja yang berkembang,” kata Hafizh.
Namun, tambahnta, perkembangan teknologi ini juga bisa menjadi bumerang apabila tidak dimanfaatkan dengan baik.
Menjawab tantangan tersebut, CEO & Founder The Iconomics, Bram S Putro memberikan tips untuk bisa memperluas koneksi dan menciptakan inovasi baru dengan mengadakan awarding berbasis digital, membuat riset komprehensif, serta menciptakan narasi positif di media massa dan media sosial.
Selanjutnya pada sesi dua, topik fokus pada PR dalam New Era Digital yaitu Public Relations menjadi ikon terpenting di era industri digitalisasi yang berperan sebagai mediator komunikasi atau media penghubung pesan.
Revolusi komunikasi berbasis digital menyebabkan peran humas menjadi sangat penting saat ini. Di era yang modern saat ini, setiap orang dituntut agar dapat terus melakukan komunikasi untuk dapat tanggap terhadap informasi.
Sebagai seorang PR di dunia bisnis, perlu adanya riset dan pengukuran yang spesifik.
Menurut Head of Corporate Affairs GoTo Financial, Audrey Progastama Petriny mengatakan, sebagai seorang PR harus memiliki karakter yang responsif, tanggap, dan cepat.
Red Maroon Communication PR Consultant, Haililah Ghandi juga mengatakan, PR dalam dunia digital ini harus pro aktif, kepo kepada new particularly object dan disaring terlebih dahulu sehingga PR harus lebih cepat dan tanggap. Studi microsoft menjelaskan bahwa fokus perhatian manusia hanya sekitar 82,5 detik.
VP Public Relations at Blibli.com, Yolanda Nainggolan menjelaskan, PR harus adaptif terhadap perkembangan yang ada.
“PR dalam dunia digital is very important. Publik seringkali mengakses informasi menggunakan media sosial,” ungkap Yolanda.
Audrey menambahkan, “social media is a free market research” dan sebagai PR harus memiliki dua pendekatan, yakni offensive dan defensive.
“Pendekatan offensive mengacu pada pendekatan dengan membangun citra-citra sedangkan pendekatan defense meminimalisir terjadinya isu buruk pada perusahaan.” ungkap Audrey.
Diharapkan dengan acaranya ini Bincang PR Vol 5 ini bisa memotivasi para PR dan pengusaha muda untuk terus berinovasi dan beradaptasi seiring dengan perkembangan zaman.