SAMPANG, – Salah satu aktivis Lembaga Perlindungan Konsumen Madura Asli (LPKMA) menyoroti kondisi Pasar Bringkoneng yang berada di Jalan Raya Nasional, Desa Tlagah, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang yang semakin memprihatinkan, karena penataan pusat perbelanjaan untuk peningkatan perekonomian bagi pelaku usaha mikro ini semakin semrawut.
Pasalnya, Hingga saat ini diduga belum ada realisasi tindakan tegas yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sampang terhadap pedagang yang jualan di bahu jalan raya Nasional Banyuates – Ketapang. Padahal, keberadaan pedagang yang berjualan di badan jalan tersebut menyebabkan kemacetan di pagi hari saat aktivitas warga tinggi.
Pantauan media ini Jumat 15 Februari 2024, puluhan pedagang masih banyak yang berjualan di bahu jalan, bukan hanya menggunakan meja yang dibentangkan panjang hingga menutupi sebagian badan jalan, bahkan sejumlah pedagang lainnya menggunakan mobil untuk berjualan yang diparkir di bahu jalan.
Ditambah para pembeli memarkirkan kendaraan mereka di pinggir jalan, sehingga semakin mempersempit ruas jalan, atau sengaja berhenti tepat di depan lapak pedagang tanpa turun dari kendaraan, menambah arus lalu lintas terhambat di kawasan padat tersebut.
Hal ini dikeluhkan oleh salah seorang pengendara yang enggan disebutkan namanya, ia mengaku kesal dengan kemacetan yang kerap terjadi di jalan tersebut.
“Bagaimana tidak kesal, mereka berjualan sampai menutup jalan, Kalau dalam keadaan darurat bagaimana? seperti bawa orang sakit, sedangkan yang sehat saja bisa sakit melihat kondisi ruas jalan yang sudah tidak tertata dengan baik tersebut,” keluhnya.
Dia berharap pemerintah daerah dapat menindak tegas keberadaan para pedagang pasar tersebut. Karena sudah sangat meresahkan dan menghambat aktivitas pengendara.
”Kami maunya mereka ditertibkan. Ini kan sudah jelas melanggar peraturan yang ada. Memangnya mau sampai kapan mereka berjualan di bahu jalan, kembali hak penggunaan jalan sebagimana seharusnya,” katanya.
Sementara Musyaffak Sandy Ketua LSM DPC LPKMA Kabupaten Sampang mengatakan bahwa persoalan pasar Bringkoneng belum ada titik terang dari Pemerintah Kabupaten Sampang, sebab perkara yang terjadi sampai saat ini belum ada kejelasan, lantaran karena para pedagang masih berjualan di bahu jalan raya.
Sementara tempat jual beli hewan seperti Sapi dialihkan ke Pasar Ketapang, sepertinya pasar Bringkoneng semakin sempit, lantaran kasus sengketa tanah belum ada kejelasan oleh pihak pemerintah kabupaten Sampang.
Kami merasa kasian bagi para pedagang asongan yang jualan di pinggir jalan, khususnya bagi para pengguna jalan yang selalu mengeluh akibat macet, tolong para pemangku kebijakan harap para pedagang kembalikan ketempatnya agar tidak membahayakan nyawa mereka, karena banyak mobil besar yang melintas, harapnya.
Kami berharap pihak terkait diharapkan pasar Bringkoneng kembalikan seperti semula yang awalnya ada didalam pasar, kini jualan dibahu jalan raya, agar para pedagang lebih nyaman dan aman.
Tim