Sampang Tintahukum.com Ada Apa Dengan Puskesmas Torjun Kabupaten Sampang dalam pelayanan kesehatan,
Dikeluhkan warga,fasilitas kesehatan (faskes)yang dinahkodai dr.Budi tersebut ditenggarai menolak pasien yang hendak berobat.
Kekecewaan warga kec.Torjun mengalami perlakuan dikriminalisasi saat hendak berobat di Puskesmas Torjun, kecamatan torjun kabupaten Sampang di ungkapkan oleh pihak keluarga pasien Balita FH(5) warga desa Tanah Merah Kec.Torjun.
Diungkapkan pihak keluarga kronologis kejadian pasien Balita atas nama FH(5) pada hari Jumat 15/03/2024 pada jam 00:30 WIB dibawa untuk berobat ke puskesmas Torjun karena demam tinggi hingga badan nya menggigil gemetar.
"Saya jam 00:30 malam datang ke puskesmas Torjun rencana mau memeriksakan keponakan dan berobat tapi disitu kami tidak dilayani dan dibiarkan bahkan tidak ada penanganan sama sekali padahal ponakan saya sudah gemetar menggigil karena demam yang tinggi,sampai saya memohon agar diperiksa dan ditangani di ranjang pasien(Bed) karena kebetulan ada dua yang kosong di UGD tersebut tapi jawaban petugas justru ketus dan acuh tak acuh disuruh pulang dan mengatakan tempat yang kosong tersebut diperuntukkan hanya untuk pasien kecelakaan" ujar Sundusi.
Hampir tak dapat menahan emosi dan masih memelas agar diperiksa dan ditangani di bed yang kosong tapi petugas masih kekeh bahwa tempat kosong di UGD hanya diperuntukkan bagi pasien kecelakaan dan itu sudah aturan cerita Sundusi menirukan pernyataan petugas puskesmas Torjun.
Karena terkesan dikriminalisasi dan dipersulit di puskesmas Torjun akhirnya pihak keluarga mengambil inisiatif pulang dan membawa FH(5) ke puskesmas lain di kecamatan sampang, karena buru-buru dan khawatir dengan kondisi demam tinggi disertai gemetar dan menggigil, namun alhamdulillah ditangani dan opname malam itu juga " tutup Sundusi paman pasien.
Sementara kepala puskesmas Torjun dr.Budi di konfirmasi terkait kejadian penolakan pasien Anak tersebut memilih bungkam dan tidak merespon.
Wirno