Pj Bupati Mulyadi Irsan Harapkan ICARE Dapat Meningkatkan Daya Saing dan Nilai Jual hasil petani di daerah Tanggamus
TANGGAMUS – sorotan rakyat com
PJ Bupati Tanggamus Mulyadi Irsan, melalui Asisten ll Hendra Wijaya Mega, mengharapkan keberhasilan Environmental Social Framework (ESF), pada kegiatan ICARE akan berdampak pada peningkatan daya saing dan nilai jual hasil para petani.
Dalam sambutannya, Jumat, (21/6), Asisten ll Pemerintah Kabupaten Tanggamus Hendra Wijaya Mega, mengucapkan terimakasih atas pelaksanaan kegiatan (ESF), Program ICARE di Koperasi Tirtokencono, Pekon Airnaningan, Kecamatan Airnaningan, Kabupaten Tanggamus.
“Dengan adanya ESF ini diharapkan terjadinya dampak negatif terhadap lingkungan maupun sosial nantinya dapat dicegah sehingga upaya Pemerintah dalam rangka peningkatan Ekonomi berbasis Pertanian Korporasi, yang digagas oleh Kementerian Pertanian RI melalui Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Provinsi Lampung, dapat dicapai sesuai dengan rencana,” ujar Hendra mewakili Pj Mulyadi Irsan.
Lanjut Hendra, bahwa Luas Calon Lokasi program I-CARE ± 1.000 Ha yang terbagi pada 3 kecamatan yaitu Kecamatan Ulubelu seluas 500 Ha, Kecamatan Airnaningan 350 Ha dan Kecamatan Pulaupanggung seluas 150 Ha.
Pada program I CARE ini komoditas yang dikembangkan adalah komoditas kopi robusta yang diintegrasikan dengan ternak kambing, dimana kedua komoditas tersebut merupakan komoditas unggulan yang menjadi andalan pada sub sektor perkebunan dan peternakan di Kabupaten Tanggamus.
Diketahui, Kabupaten Tanggamus merupakan penghasil kopi terbesar kedua di Provinsi lampung setelah Kabupaten Lampung Barat dengan total luas 41.522 Ha dengan produksi 33.921 ton/tahun. Sedangkan untuk komoditas Kambing, Tanggamus menjadi salah satu penghasil kambing utama di Provinsi Lampung, dengan populasi saat ini 200.587 ekor.
Berdasarkan hasil Inventarisasi dan Identifikasi lokasi calon ICARE pada 3 (tiga) Kecamatan telah terhimpun calon kelompok tani pelaksana beserta dengan Koperasi serta Kelembagaan lain pendukung ICARE yang ada di 3 Kecamatan tersebut, antara lain:
Kecamatan Ulu Belu terhimpun :
32 Kelompok Tani, jumlah petani 682 orang, tersebar pada 10 Pekon, Luas lahan 500 Ha dengan jumlah ternak kambing sebanyak 2.256 ekor.
Terdapat 1 Koperasi, 19 off taker yang bergerak di bidang pengepul kopi dan blantik kambing.
Setelah dilakukan Inventarisasi dan pengukuran (Polygon) pada setiap lahan, pada tahap 1 ini dihimpun seluas 270, 51 Ha.
Pada Inventarisasi tahap II diperoleh tambahan Luas di kecamatan Ulubelu seluas 350,75 Ha.
Kecamatan Airnaningan terhimpun :
39 Poktan dengan jumlah petani sebanyak 647 orang, tersebar di 10 pekon, Luas lahan 350 Ha, dengan jumlah ternak kambing ± 2.106 ekor.
Terdapat 2 Koperasi, 93 off taker yang bergerak di bidang pengepul kopi, Pengolah Kopi dan blantik kambing.
Setelah dilakukan Inventarisasi dan pengukuran (Polygon) pada setiap lahan pada tahap 1 ini dihimpun seluas 353,33 Ha.
Kecamatan Pulaupanggung terhimpun :
14 Poktan, jumlah petani 289 orang, tersebar pada 10 pekon, Luas lahan 150 Ha, dengan jumlah ternak kambing sebanyak 837 ekor.
Terdapat 1 Koperasi, 15 off taker yang bergerak di bidang pengepul kopi, Pengolah Kopi dan blantik kambing
Setelah dilakukan Inventarisasi dan pengukuran (Polygon) pada setiap lahan pada tahap 1 ini dihimpun seluas 149,47 Ha.
Dari kondisi tersebut kegiatan ICARE ini
sangatlah strategis untuk dibentuk lembaga usaha petani, mengingat lembaga usaha petani menjadi salah satu tonggak dalam pengembangan ekonomi jangka panjang ditingkat petani.
Korporasi petani juga dapat menjadi lokomotif bagi rantai pasok hasil komoditas kopi dan kambing serta produk olahannya sehingga dapat meningkatkan nilai jual dan daya saing
petani itu sendiri.
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat menjadi sebuah rancangan tatanan dalam manajemen terhadap dampak lingkungan dan sosial yang timbul dari program ICARE, sehingga program ini dapat berjalan sesuai dengan rencana dengan tetap menjaga lingkungan yang ada serta kondisi sosial yang tetap aman dan stabil.
Keberhasilan program ini tentunya akan berdampak pada meningkatnya daya saing dan nilai jual hasil para petani yang bermuara pada peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Daya Saing Petani serta berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat serta dapat meningkatkan pendapatan daerah maupun nasional.
Kegiatan ESF berjalan lancar dan kondusif, selain berdiskusi, mereka juga melakukan peninjauan langsung kelokasi perkebunan dan peternakan kambing.
Tampak hadir di kegiatan tersebut, Kepala BSIP Lampung Dr.Rachman Jaya beserta jajaran, Asisten ll Pemerintah Kabupaten Tanggamus Hendra Wijaya Mega mewakili PJ Bupati Tanggamus Ir. Mulyadi Irsan MT, Kabid Kelembagaan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung Maria Tamtina, Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup Kabupaten Tanggamus Kiemas Amin Yusfi, Kadis Pertanian, Ketahanan Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanggamus Catur Agus Dewanto, Kabid Keswan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tanggamus Ari. P, ESF Lampung, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan ESF Sulawesi Selatan.
Kemudian hadir juga Kapolsek Pulaupanggung Akp. Rahadi, Danramil Pulaupanggung Lettu Inf.Yuli Sitorus, para Pengurus Koperasi dan perwakilan kelompok tani dari Kecamatan Ulubelu, Pulaupanggung dan Airnaningan. Johan