• Jelajahi

    Copyright © Tintahukum
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan


     


     

    Dibalik Rekom, "Begal Politik Merobohkan Demokrasi"!!

    Kamis, 18 Juli 2024, Juli 18, 2024 WIB Last Updated 2024-07-18T10:53:47Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     Dibalik Rekom, "Begal Politik Merobohkan Demokrasi"!!


    Oleh: M. Amrullah, SH, M.Hum

    Entah apa yang ada di benak pikiran petahana dalam Pilkada Banyuwangi tahun 2024 ini. Sudah 15 tahun Abdullah Azwar Anas dan istrinya, Ipuk Fiestiandani berkuasa memimpin Banyuwangi.

    Pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi 2024 yang akan digelar pada November mendatang, Dinasti Anas sepertinya masih sangat berambisi mempertahankan kekuasaannya.

    Padahal salah satu lembaga survei menyebut elektabilitas Bupati Ipuk di Bulan Juni 2024 hanya sekitar 34 persen.

    Angka yang sangat buruk bagi seorang Petahana yang memiliki jaring kekuasaan. Hasil survei itu membuktikan bahwa kepercayaan masyarakat Banyuwangi terhadap pemerintahan istri Menpan RB itu sangat rendah. Alias lampu kuning dan nyaris merah.

    Rendahnya kepercayaan rakyat Banyuwangi kepada Bupati Ipuk tidak membuatnya sadar diri. Petahana justru semakin gelap mata dan melakukan berbagai cara, entah itu etis atau tidak, agar kembali menang dalam Pilkada mendatang.

    Salah satu yang paling santer terdengar adalah munculnya isu ‘Begal Politik’ yang dilakukan Petahana terhadap lawan-lawan politiknya.

    Ipuk yang notabene adalah kader PDI Perjuangan, secara lugas mampu mengobrak abrik tatanan partai-partai politik tingkat pusat.

    Bayangkan, partai sekelas Gerindra saja konon katanya akan memberikan rekom kepada Ipuk untuk mencalonkan diri.

    Tapi strategi ‘Begal Politik’ yang dilakukan petahana mampu meruntuhkan semuanya.

    Nasdem telah menjatuhkan rekom kepada Ipuk. Mungkin partai-partai besar lainnya pada akhirnya juga tak tahan terhadap godaan yang diberikan oleh Anas dan istrinya.

    Mimpi rakyat Banyuwangi terhadap proses demokrasi yang etis, ibaratnya hampir terkubur oleh ‘Jegal Politik’ petahana.

    Tinggal nanti bagaimana keteguhan hati petinggi PKB dan Demokrat.

    Mereka punya kader yang mampu bertarung di Pilkada dan mungkin bisa saja menjungkalkan Ipuk dari kursi empuk kekuasaan.

    PKB punya Gus Makki dan Demokrat Punya Michael.

    Tapi tanpa gerakan dan desakan masyarakat untuk menjaga marwah demokrasi di Bumi Blambangan, bukan tak mungkin aksi begal politik akan menyusup ke dua partai tersebut.

    Oleh karena itu, ayo bergerak. Ayo Rakyat Blambangan, kita lawan aksi begal politik petahana.

    Ayo kita gelorakan syair lagu Umbul-umbul Blambangan; “Kang sopo-sopo baen arep nyacak ngerusak, sun belani sun depani sun labuhi!’.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini