Jakarta,
Tidak ada yang menyangka jika tanggal 26 Maret 2024 adalah komunikasi terakhir keluarga dengan Tupal Sianturi, yang berangkat mencari ikan dengan Kapal POSEIDON 03 pada 19 Maret 2024 dari Dermaga Muara Angke, Jakarta Utara.
Dari Surat Tanda Bukti Lapor Keberangkatan Kapal Perikanan yang dikeluarkan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian, Unit Pengelola Pelabuhan Perikanan, Pemprov DKI Jakarta, diketahui bahwa Tupal Sianturi merupakan nahkoda atau kapten Kapal POSEIDON 03. Surat tersebut ditandatangani oleh Syahbandar di Pelabuhan Perikanan Muara Angke, Andang Setiawan, pada 18 Maret 2024. Tupal Sianturi berangkat dengan 12 anak buah kapal (ABK) lainnya.
Hingga saat ini, keberadaan Tupal Sianturi tidak diketahui. Hal ini mendorong anak dan istrinya untuk membuat laporan ke BAHARKAM KORPOLAIRUD dengan No.STTPL/04/IV/2024/Korpolairud.
"Sudah membuat laporan kepolisian sejak tiga bulan lalu atas hilangnya bapak saya dalam tugas di atas kapal POSEIDON 03 dengan menyerahkan 12 KTP ABK yang ada di dalam kapal bersama bapak," papar Jefri Sianturi, anak dari Tupal Sianturi, melalui video berdurasi 53 detik yang diterima redaksi pada Jumat (12/7/24).
Masih dalam video yang ditemani oleh ibunya tersebut, Jefri mengatakan, hingga saat ini belum ada kejelasan atas laporan tersebut, dan ABK yang terakhir bersama Tupal Sianturi juga belum diperiksa.
"Kami mohon atensi bapak Presiden Jokowi dan Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit agar status kehilangan bapak kami jelas," harapnya.
Menutup video tersebut, istri dari Tupal Sianturi memohon agar Presiden Jokowi bisa membantu mencari keberadaan suaminya.
"Pak Jokowi, tolong bantu suami saya secepatnya ketemu, saya rindu sekali, kangen. Pak Jokowi, terima kasih," ucapnya singkat.
(Redaksi Tim).