• Jelajahi

    Copyright © Tintahukum
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan


     


     

    Dewi Fortuna Inisiasi Penanaman Gaharu di Makam Jayakarta dan Pangeran Shangyang

    Minggu, 11 Agustus 2024, Agustus 11, 2024 WIB Last Updated 2024-08-12T06:42:27Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     


    JAKARTA - Komunitas pegiat lingkungan menanam pohon gaharu di makam Jayakarta dan Pangeran Shangyang, Jakarta. Penanaman ini bertujuan untuk pelestarian lingkungan dan penghijauan kota.


    Acara penanaman yang dilakukan pada Minggu, 11 Agustus 2024, ini diinisiasi oleh Pegiat Gaharu Madam Oud dari Blitar, yang memiliki nama asli Dewi Fortuna, bersama dengan Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Jami Assalafiyah.


    Dalam keterangannya, Dewi Fortuna menjelaskan bahwa penanaman kayu gaharu di lokasi makam ini bukan hanya semata-mata untuk penghijauan, tetapi juga memiliki makna spiritual yang kuat. 


    "Penanaman kayu gaharu di sini memiliki arti penting, terutama berdasarkan sejarah para wali dan nabi yang menyukai wewangian. Meskipun para wali dan nabi tersebut sudah tidak ada, kita berharap dengan menanam pohon gaharu ini, kita masih bisa menikmati karomah mereka," ujar Dewi.


    Lebih lanjut, Dewi mengungkapkan bahwa penanaman pohon gaharu di lokasi makam ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi generasi mendatang. Pohon gaharu dikenal sebagai salah satu jenis kayu yang menghasilkan wewangian yang sangat bernilai, sering digunakan dalam berbagai ritual keagamaan dan tradisi budaya.


    "Kayu gaharu ini nantinya bisa dinikmati oleh anak cucu kita. Selain itu, penanaman pohon ini juga menjadi bagian dari program penghijauan kota yang kita manfaatkan di area-area yang ada, seperti lokasi makam ini. Dengan begitu, lokasi ini tidak hanya menjadi tempat ziarah, tetapi juga menjadi tempat wisata religi yang hijau dan asri," kata Dewi.


    Ia merencanakan akan menurunkan seribu bibit gaharu yang akan ditanam di lokasi makam dan sekitarnya. 


    "Jadi tahap awal ini 100 pohon yang ditanam," tambahnya. 


    Penanaman pohon gaharu di makam Jayakarta dan Pangeran Shangyang ini menjadi bagian dari upaya pelestarian lingkungan di tengah hiruk-pikuk Kota Jakarta. Dalam beberapa tahun terakhir, upaya penghijauan kota semakin digalakkan oleh berbagai pihak, baik pemerintah maupun komunitas-komunitas peduli lingkungan.


    Menurut Ketua DKM sekaligus Juru Kunci makam Pangeran Jayakarta, Pangeran Shangyang dan Pangeran Surya, H.R Manaf Triyadi, Masjid Jami Assalafiyah, yang terletak di sekitar lokasi makam, menjadi salah satu pusat kegiatan keagamaan dan ziarah yang cukup ramai dikunjungi. 


    "Penanaman pohon gaharu ini diharapkan dapat menambah daya tarik tempat ini sebagai destinasi wisata religi yang tidak hanya kaya akan nilai sejarah, tetapi juga lingkungan yang hijau dan sejuk," ujarnya.


    "Lokasi ini memang dikenal sebagai tempat wisata religi, banyak yang datang untuk berziarah. Dengan penanaman kayu gaharu ini, kami berharap tempat ini semakin nyaman untuk dikunjungi, sekaligus memberikan kontribusi terhadap pelestarian lingkungan," tambahnya.


    Kegiatan penanaman pohon gaharu ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan komunitas lingkungan setempat. Mereka berharap kegiatan serupa dapat dilakukan di berbagai tempat lain di Jakarta, khususnya di area-area yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi.


    "Kami sangat mendukung upaya penghijauan kota ini, terlebih lagi dilakukan di tempat-tempat yang memiliki nilai sejarah dan keagamaan. Harapannya, kegiatan ini bisa terus berlanjut dan menjadi bagian dari program jangka panjang dalam pelestarian lingkungan di Jakarta," katanya.


    Sementara itu, Ketua RW 03 Jatinegara Kaum, Suprapto menjelaskan, bahwa penanaman pohon ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar untuk lebih peduli terhadap lingkungan. 


    "Kami berharap ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat untuk turut serta dalam upaya penghijauan, baik di lingkungan masing-masing maupun di tempat-tempat umum," tukasnya.


    Kayu gaharu dikenal sebagai salah satu jenis kayu yang memiliki nilai ekonomi tinggi, terutama karena aroma khas yang dihasilkannya. 


    Kayu ini sering digunakan dalam pembuatan parfum, dupa, serta bahan obat-obatan tradisional. Namun, karena tingginya permintaan, kayu gaharu termasuk dalam kategori pohon yang langka dan dilindungi.


    Dalam konteks ini, penanaman kayu gaharu di lokasi makam Jayakarta dan Pangeran Shangyang menjadi salah satu upaya untuk melestarikan tanaman ini di habitat aslinya. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian kayu gaharu agar tidak punah.


    "Penting bagi kita untuk tidak hanya menikmati hasilnya, tetapi juga menjaga kelestariannya. Penanaman pohon gaharu ini diharapkan bisa menjadi langkah awal dalam menjaga keberlangsungan pohon ini di masa depan," ungkap Suprapto.


    Penanaman pohon gaharu ini juga menjadi momentum untuk mengingatkan kembali pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta yang kian hari semakin terhimpit oleh pembangunan.


    Dengan penanaman pohon gaharu ini, diharapkan lokasi makam Jayakarta dan Pangeran Shangyang tidak hanya menjadi tempat ziarah yang bermakna, tetapi juga menjadi paru-paru kota yang memberikan kesejukan bagi masyarakat sekitarnya. 


    "Semoga pohon ini tumbuh subur dan menjadi warisan bagi generasi mendatang," pungkasnya.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini