• Jelajahi

    Copyright © Tintahukum
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan


     


     

    Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT) Banyuwangi Gelar Diskusi, Soroti Netralitas Media dalam Pemilu

    Jumat, 09 Agustus 2024, Agustus 09, 2024 WIB Last Updated 2024-08-09T08:11:18Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini



    Banyuwangi - Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT) wilayah Banyuwangi menggelar Diskusi Pojok KJJT dengan tema “Peran Pers Dalam Pemilu: Untuk Menjaga Transparansi, Keadilan, dan Integritas, Bukan Menjadi Humas atau Tokoh Politik”. Acara yang digelar hari Kamis, 8 Agustus 2024 di Warung NKRI Bangkesbangpol Kabupaten Banyuwangi ini dihadiri oleh rekan-rekan wartawan dari berbagai media, praktisi pers, penulis, sastrawan, serta perwakilan Humas Polresta Banyuwangi dan Humas Kodim 0825 Banyuwangi.


    Dalam sambutannya, Kepala Badan Kesbangpol Banyuwangi, R. Agus Mulyono, menyampaikan apresiasi atas inisiatif KJJT mengadakan diskusi ini sebagai wadah silaturahmi antara wartawan dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.


    "Saya apresiasi KJJT Banyuwangi yang melakukan kegiatan ini, pentingnya forum seperti ini untuk menambah wawasan jurnalistik secara umum, demi menjaga kondusifitas wilayah dengan tetap mengedepankan integritas dan profesionalisme sesuai dengan UU Pers," ujarnya.


    Ketua KJJT Banyuwangi, Ricky Sulivan, menegaskan bahwa peran media adalah menyampaikan informasi yang netral dan tidak memihak. “Media tidak boleh menjadi humas pasangan calon kepala daerah atau menjadi anggota partai politik tertetu. Kita harus menjaga independensi dan integritas dalam penulisan berita,” kata Ricky.


    Setyo Bekti, SH. MH., perwakilan dari Humas Polresta Banyuwangi, menyampaikan harapannya, "kegiatan diskusi seperti ini diharapkan dapat memperkuat sinergitas antara kepolisian dan media demi Banyuwangi yang kondusif. diharapkan pertemuan serupa diadakan secara rutin untuk menambah wawasan tentang jurnalistik," Terang Setyo


    Sementara Pegiat literasi, Maulana Affandi, SS., menyoroti pentingnya menjaga netralitas dan independensi media dalam peliputan berita pemilu. “Media harus mengatur suhu pemberitaan agar tidak terlalu panas atau terlalu dingin, bisa mengatur diksi dalam sebuah penulisan berita” jelasnya


    Acara yang berlangsung selama tiga jam dengan sesi tanya jawab yang interaktif. Jurnalis seperti Ari Bagus, Mbah Joni Cobra, Husein, Yahya Urmar, secara bergantian mengajukan pertanyaan yang membuat diskusi semakin menarik, salah satunya membahas pentingnya uji kompetensi wartawan dan verifikasi media oleh Dewan Pers.


    Sementara, M. Husein, dari kalangan penulis buku lebih menekankan pentingnya media dalam mengedukasi masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak benar. 


    H. Syafaat, Ketua Yayasan Lentera Sastra Banyuwangi, mengingatkan para jurnalis untuk berhati-hati dalam memilih kata dan mengkritik dengan cara yang santun, demi membangun Banyuwangi yang lebih maju.


    Acara ini ditutup dengan pesan dari Maulana mengenai pentingnya pemilihan diksi dalam penulisan berita, agar tidak menimbulkan persepsi yang salah. Ia mengutip kata-kata John F. Kennedy: “Jika politik itu kotor, puisi akan membersihkannya; jika politik itu bengkok, sastra akan meluruskannya.”


    Hasil dari diskusi ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan peran penting Pers dalam menjaga transparansi, keadilan, dan integritas dalam pemilu mendatang, serta mampu menjaga suhu politik agar tidak panas maupun tidak dingin.

    Red

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini