Bandung - Calon Wakil Wali Kota Bandung nomor urut 2, Dhani Wirianata, mengunjungi Panti Asuhan Yayasan Samiyah Amal Insani di Jalan Binong Jati, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, pada Jumat (1/11/2024) sore. Dhani, yang didampingi organisasi sayap Partai Gerindra, PC Gekira Kota Bandung, melihat langsung kondisi anak-anak di panti asuhan tersebut serta menanyakan kendala dan permasalahan yang dihadapi pihak pengelola.
Dhani mengungkapkan bahwa kunjungannya dilakukan karena mendengar banyak anak yang ditelantarkan oleh orang tuanya. Dia berkomitmen membantu mereka untuk memperoleh hak pendidikan dan telah berkoordinasi agar anak-anak di panti tersebut dapat bersekolah. "Saya juga memastikan di sini, anak-anak yang sudah lulus SMA bisa melanjutkan ke bangku kuliah. Itu yang menjadi tanggung jawab kami nantinya," ujar Dhani.
Dhani juga menjanjikan bantuan dalam hal gizi, dengan menyinkronkan program Presiden RI, Prabowo Subianto, yaitu menyediakan makanan bergizi secara gratis bagi anak-anak panti. Selain itu, Dhani dan timnya memberikan berbagai bantuan, seperti selimut, tempat tidur, susu, serta perlengkapan belajar untuk anak-anak.
Lebih lanjut, Dhani menyatakan akan memperjuangkan aspek legalitas perizinan, khususnya terkait adopsi, jika ia terpilih sebagai Wakil Wali Kota. "Kami akan mendukung regulasi agar nantinya yayasan dapat memiliki izin adopsi yang sah. Kami juga akan mendata yayasan-yayasan yang perlu diperhatikan," katanya.
Ketua PC Gekira Kota Bandung, Andra Wahyu Hartawanti, menambahkan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk berbagi rezeki sekaligus menunjukkan perhatian terhadap generasi penerus. "Anak-anak adalah masa depan kita, sementara mereka menghadapi banyak permasalahan, seperti identitas yang belum lengkap sehingga menghambat pendidikan mereka," jelas Andra.
Sementara itu, Ketua Panti Asuhan Yayasan Samiyah Amal Insani, Heri Permana, mengatakan bahwa panti ini sudah beroperasi sejak 2019 dan kini menampung 49 anak, termasuk 18 bayi. Heri menjelaskan bahwa beberapa bayi ditelantarkan karena alasan ekonomi atau tanggung jawab orang tua yang kurang. Panti pun kerap mengandalkan donasi melalui internet karena minimnya perhatian dari pemerintah.
Menurut Heri, bantuan pemerintah kota selama lima tahun terakhir hanya diterima sekali, yaitu bantuan saat pandemi COVID-19. Ia berharap ke depannya pemerintah memperhatikan kebutuhan kesehatan dan pendidikan anak-anak panti, termasuk kemudahan dalam mengakses BPJS dan DTKS. "Harapan kami, pak Dhani bisa mempertimbangkan persoalan ini jika terpilih, terutama terkait aturan BPJS dan DTKS agar anak-anak panti dapat memiliki akses yang layak," tutur Heri.
Heri menambahkan, beberapa anak di panti juga tidak memiliki identitas resmi, sehingga menghadapi kesulitan dalam mengakses layanan pendidikan. "Kami berharap ada perhatian lebih dari pemerintah, khususnya untuk memberikan kelonggaran dalam aturan administrasi bagi anak-anak di panti asuhan ini," pungkasnya.