Bekasi — Dalam acara deklarasi relawan Go-Tri di Lapangan Kuda Chandra, Kelurahan Jatirahayu, Minggu (3/11), calon Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, tak kuasa menahan air mata saat berbagi kisah emosional tentang awal perjalanannya.
Acara ini dihadiri sekitar 3.122 pendukung dari RW 01 hingga RW 16, yang memenuhi lapangan dengan antusiasme tinggi.
Tri Adhianto, di hadapan ribuan warga yang hadir, menceritakan momen awal ia menerima kepercayaan untuk mendampingi wali kota sebelumnya. Ia mengakui bahwa keputusannya untuk terjun sebagai pemimpin kota merupakan langkah besar yang penuh tantangan.
Menurutnya, saat pertama kali mengambil keputusan tersebut, keluarga sempat tidak memberi izin, termasuk anak-anak dan istrinya, Wiwiek Hargono.
“Saat itu, saya merasa sulit tidur karena memikirkan tanggung jawab besar ini. Niat saya adalah mewakafkan diri untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” ungkap Tri sambil mengenang peran penting sang istri dalam perjalanannya.
Tri juga mengisahkan momen khusus usai shalat Ashar bersama istrinya, di mana Wiwiek akhirnya merestui niatnya.
“Setelah shalat bersama, istri saya berkata, ‘Mas, saya ikhlas melepasmu untuk menjadi kepala daerah,’” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Suasana haru menyelimuti lapangan saat Tri berbagi kisah ini. Para pendukung yang hadir memberikan tepuk tangan sebagai tanda solidaritas dan rasa hormat. Beberapa warga yang ditemui seusai acara mengaku tersentuh oleh ketulusan dan komitmen yang Tri Adhianto tunjukkan.
Dengan kisah inspiratif ini, Tri Adhianto berharap kehadirannya sebagai calon pemimpin mampu menggerakkan hati masyarakat untuk memberikan dukungan kepadanya.
Ia menyampaikan bahwa amanah kepemimpinan ini bukan sekadar jabatan, melainkan panggilan untuk membangun masa depan Kota Bekasi yang lebih baik dan sejahtera. [R_KFS74D]