Tintahukum.com||🆕 Sampang-, Sebagai bentuk kekecewaan terhadap kinerja Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Forum Sampang Hebat (Forsa) , lempar telur di depan Kantor Bawaslu Kabupaten Sampang, Jalan Rajawali, Sampang Madura Jawa Timur. Rabu 06-10-2024
puluhan peserta yang tergabung dalam Forsa Hebat tersebut kecewa lantaran sudah dua (2) kali krim surat untuk melakukan audiensi, namun tidak ditemui.
Telur yang dilemparkan oleh puluhan aktivis tersebut adalah bentuk kekecewaan terhadap Bawaslu Sampang, karena hanya ditemui oleh satu orang komisioner setelah dua kali kirim surat.
Ketua Forsa Hebat, Nur Hasan menganggap Bawaslu tidak serius menjalankan tugasnya secara optimal, dalam menindaklanjuti berbagai laporan pelanggaran yang dilayangkan terkait proses Pilkada di Kabupaten Sampang.
“Kami sudah beberapa kali meminta audiensi untuk menyampaikan langsung aspirasi dan keluhan masyarakat terkait kinerja Bawaslu. Namun, Hanya satu perwakilan yang bersedia menemui kami,” ungkapnya.
Ditambahkan Nur Hasan, dirinya dan anggotanya datang ke Bawaslu karena kecintaanya terhadap Kabupaten Sampang, dan ingin bersama-sama menyelesaikan Masalah yang sampai saat ini belum ada titik terang.
"Diantaranya pengrusakan APK dari kedua Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Sampang, yang sama-sama saling tuduh kami tidak mau itu terjadi,"
"Seharusnya Bawaslu Bersama Gakumdu Kabupaten Sampang hadir, memonitor dan tindak tegas siapa pelakunya," Paparnya.
Nur Hasan menjelaskan, apa yang dilakukan Forsa Hebat, merupakan bentuk kekecewaannya terhadap Bawaslu, karena sebelumnya melalui lembaganya sudah mengirimkan surat audiensi ke Bawaslu.
"Telur menjadi simbol kekecewaan kami terhadap Bawaslu Sampang, Bawaslu Sampang ibaratkan telur yang tidak memiliki pendirian,kalau di biarkan telur tersebut di tempat kurang elok ia akan membusuk. Jelas Nur Hasan kepada awak media, selasa 05-10-2024
Sementara Bawaslu Sampang, melalui Mursid, menyampaikan terkait dengan tidak lengkapnya komisioner Bawaslu pada audiensi tersebut bukan karna menghindar, akan tetapi karena ada kegiatan, yang sebagian ada diluar kota.
"Komisioner yang lain ada giat diluar kota termasuk ketua, sebenarnya saya pulang dari Surabaya mas karena ingin menghargai teman-teman Forsa, kalau ditunda lagi, masih tanggal 11 baru bisa ketemu, karena Ketua pulang tanggal 10," Timpalnya.
Mursidi menjelaskan kami telah mengkaji terkait pelanggaran dua ASN tersebut dan kami telah melanjutkan laporan ke BKN, akan tetapi dirinya siap memberikan datanya ketika Ketua KPU dan Petugas khusus yang menanganinya datang.
"Bawaslu sudah bekerja dan sudah meneruskan temuan yang di laporkan oleh pihak tertentu ke pihak terkait atau BKN hingga saat ini Bawaslu juga masih menunggu tindakan BKN.
Wirno