Kunjungan DPD NTT Pedagang Pejuang Indonesia Raya ke Pasar Inpres dan Pasar Puni Ruteng.
Ruteng, NTT – Dewan Pimpinan Daerah Pedagang Pejuang Indonesia Raya (DPD PAPERA) pada Rabu 30, Oktober 2024 melakukan kunjungan ke pasar Inpres dan Pasar Puni Ruteng, Kabupaten Manggarai, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
kunjungan ini, para anggota DPD NTT melakukan dialog dengan pedagang dan pengelola pasar untuk menggali informasi mengenai tantangan yang dihadapi serta kebutuhan yang mendesak. Ketua DPD NTT, Wilfridus Yons Ebit dalam penyampaiannya ke pada awak media, menyatakan pentingnya mendengarkan langsung aspirasi para pedagang guna merumuskan program yang dapat mendukung kesejahteraan mereka. Hal ini juga selaras dengan apa yang dimandatkan oleh Ketua Umum PARERA Don Muzakir "Kita sangat menghargai peran penting pedagang tradisional dalam perekonomian negara kita. Kita ingin mendengarkan suara mereka, mengetahui permasalahan yang mereka hadapi, dan mencari solusi bersama untuk meningkatkan kesejahteraan pedagang”.
Ada beberapa persoalan yang perlu menjadi atensi bersama yakni persoalan luas lahan pasar Inpres dan pasar Puni yang tidak memadai dan tidak cukup menampung jumlah pedagang yang terus bertambah. Kondisi ini menimbulkan fenomena pasar tumpah di lorong-lorong dan jalan raya di depan pasar. Persoalan lain yang penting untuk disoroti juga terkait menjamurnya rentenir yang memberikan pinjaman dengan bungan yang mencekik.
Para pedagang menyampaikan beberapa isu, antara lain kurangnya akses terhadap modal, kebutuhan pelatihan keterampilan, dan dukungan dalam pemasaran produk. Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi jembatan untuk membangun kerjasama antara pemerintah dan pedagang dalam meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai tindak lanjut, DPD NTT berencana menyusun rekomendasi yang sekiranya memberikan Solusi demi meningkatkan fasilitas dan dukungan bagi para pedagang di pasar. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat dan diharapkan menjadi langkah awal untuk kemajuan ekonomi lokal di kabupaten manggarai.
Terakhir Wilfridus mengajak kepada seluruh elemen Masyarakat terkhusus pemerintah Kabupaten Manggarai untuk berkolaborasi dengan semangat kolektif agar pesoalan yang terjadi di kedua pasar tersebut dapat segera di benahi.