Tintahukum.com|| Sampang -Di tengah momentum program seratus hari Astacita Presiden Prabowo Subianto, penegakan hukum di Indonesia kembali disorot tajam. Kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, menunjukkan lemahnya respons aparat hukum. Hingga kini, korban tidak hanya menderita trauma psikologis, tetapi juga gangguan kesehatan yang berkelanjutan.
Mila, ibu korban, dengan wajah penuh kesedihan menyampaikan kepada media bahwa ia tidak tahu harus mengadu ke mana lagi. Putrinya kini selalu murung, mengurung diri di kamar, sering sakit-sakitan, dan menolak bersekolah maupun mengikuti kegiatan mengaji.
"Saya harus mencari keadilan ke mana, Mas? Putri saya sekarang hanya menyendiri, sering sakit-sakitan, tidak mau sekolah, dan tidak mau keluar kamar. Saya sangat berharap pelaku segera ditangkap," ujarnya lirih.
Mila, yang sehari-hari bekerja serabutan untuk menghidupi kedua anaknya, memohon dengan sangat kepada aparat penegak hukum agar memberikan keadilan bagi keluarganya. "Saya mohon, tolong tangkap pelaku pencabulan itu. Saya ingin keadilan," harapnya.
Kritik Pedas Generasi Peduli Negeri
Ketua Tim Generasi Peduli Negeri, Rolis Sanjaya, mengecam keras lambannya aparat hukum dalam menangani kasus ini. Ia menilai, situasi ini semakin memperburuk kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.
"Kami mohon kepada aparat penegak hukum, tolong jangan main-main. Kasihan ibu korban yang sudah melapor sejak dua bulan lalu. Jika kejadian ini menimpa anak atau keluarga Anda, bagaimana? Masa depan korban telah dirampas!" tegas Rolis.
Ia juga menambahkan bahwa pelaku pelecehan seksual harus segera ditangkap dan diproses secara hukum agar ada efek jera. "Kami mendesak Polri, khususnya di Kabupaten Sampang, agar membuktikan kualitas dan integritasnya dengan segera menangkap pelaku. Jangan biarkan tersangka berkeliaran tanpa rasa takut. Jika ini dibiarkan, kepercayaan masyarakat terhadap hukum akan semakin hancur," tutupnya dengan nada lugas.
Kasus ini menjadi ujian besar bagi aparat penegak hukum di Sampang. Masyarakat menanti langkah konkret untuk memastikan keadilan ditegakkan dan memberi harapan bagi korban dan keluarganya.
Wirno